MostDomain
Dark Mode Light Mode

Cumulative Layout Shift (CLS): Apa Itu dan Cara Memperbaikinya

Cumulative Layout Shift (CLS) Cumulative Layout Shift (CLS)

Cumulative Layout Shift (CLS) merupakan salah satu metrik penting dalam menilai kualitas pengalaman pengguna pada sebuah website. Metrik ini mengukur stabilitas visual halaman saat dimuat, serta seberapa besar pergeseran tata letak yang terjadi selama proses loading.

Jika CLS tinggi, pengguna akan merasa frustrasi karena elemen di halaman bergeser secara tiba-tiba, meningkatkan risiko klik tidak disengaja.

Dalam dunia pengembangan web modern, cumulative layout shift cls telah menjadi fokus utama dalam memperbaiki kecepatan dan kestabilan halaman. Semakin rendah nilai CLS, semakin baik stabilitas visual dan tingkat konversi website Anda.

High Quality Aged

Memahami Apa Itu Cumulative Layout Shift (CLS)

CLS adalah metrik yang diukur oleh Google sebagai bagian dari Core Web Vital, yang mengukur seberapa besar pergeseran tata letak yang tidak diinginkan selama waktu pemuatan sebuah halaman. Metrik ini secara spesifik menilai total jarak pergeseran yang dialami elemen-elemen di halaman dalam satu sesi browsing.

Secara sederhana, cumulative layout shift cls menghitung semua pergeseran tak terduga yang terjadi dari waktu halaman mulai dimuat hingga proses loading selesai.

Jika elemen seperti gambar, tombol, atau teks tiba-tiba berpindah posisi sebelum pengguna selesai membaca atau berinteraksi, hal ini akan meningkatkan nilai CLS dan dapat menimbulkan pengalaman negatif.

Pemicu Pergeseran Tata Letak

Ketika berbicara tentang CLS, banyak yang menyoal faktor-faktor pemicu utama yang menyebabkan pergeseran tata letak ini terjadi. Misalnya, gambar yang tidak memiliki ukuran tetap, iklan yang dimuat secara dinamis, atau jadwal loading elemen konten secara asinkron.

Penting juga diketahui bahwa nilai CLS tidak hanya tergantung pada jumlah elemen yang bergeser, tetapi juga besarnya jarak yang digeser dan berapa lama pergeseran tersebut berlangsung. Semakin kecil pergeseran dan semakin cepat stabilnya halaman, maka nilai CLS akan semakin rendah, yang menandakan pengalaman pengguna yang lebih baik.

Kategori Nilai CLS

KategoriNilai CLSKeterangan
✓ Baik0 hingga 0.1Stabilitas visual sangat baik
Perlu Perbaikan0.1 hingga 0.25Ada pergeseran minor yang mengganggu
✗ BurukDi atas 0.25Pergeseran signifikan, perbaikan mendesak

Faktor Penyebab Utama dari Cumulative Layout Shift

Dalam konteks pengembangan web, memahami faktor-faktor yang menyebabkan cumulative layout shift cls meningkat adalah langkah penting dalam mengatasi masalah ini secara efektif. Beberapa elemen yang memicu pergeseran tata letak tidak diinginkan ini dapat dikategorikan berdasarkan sumbernya.

Salah satu penyebab utama adalah gambar yang tidak memiliki atribut ukuran yang tetap. Ketika gambar dimuat tanpa penentuan dimensi yang spesifik (lebar dan tinggi), browser harus menyesuaikan ruang yang akan ditempati saat gambar datang. Jika gambar berukuran besar dan element lain bergantung pada gambar tersebut, pergeseran posisi sering terjadi.

Daftar Penyebab CLS yang Perlu Diwaspadai

Beberapa penyebab utama CLS yang perlu diwaspadai:

✓ Gambar tanpa dimensi width dan height yang eksplisit 

✓ Konten dinamis yang di-load secara asinkron tanpa placeholder 

✓ Font web yang di-load tanpa preloading atau fallback yang tepat 

✓ Iklan dan widget pihak ketiga yang tidak diatur dengan benar

Konten Dinamis dan Font Web

Konten dinamis yang di-load secara asinkron tanpa pengaturan khusus juga berkontribusi besar terhadap peningkatan CLS. Contohnya adalah iklan, widget sosial media, atau konten yang diambil dari API eksternal. Untuk meminimalkan hal ini, pengembang harus menetapkan ruang kosong (placeholder) sebelum konten dimuat.

Font yang di-load secara asinkron juga menjadi faktor krusial. Ketika font web tidak di-preload atau di-cache dengan baik, browser harus menunggu proses pengunduhan font tersebut sebelum menampilkan teks secara penuh. Akibatnya, terjadi efek flash di mana teks terlihat bergeser saat font akhirnya selesai dimuat.

Strategi dan Teknik Efektif Memperbaiki Cumulative Layout Shift

Setelah memahami penyebab utama dari cumulative layout shift cls, tahap selanjutnya adalah menerapkan solusi konkret yang dapat meminimalkan pergeseran tata letak. Strategi ini tidak hanya berdampak pada perbaikan angka CLS, tetapi juga meningkatkan keseluruhan pengalaman pengguna dan performa SEO dari website.

Menyiapkan atribut ukuran untuk semua gambar dan elemen media lainnya adalah langkah paling fundamental. Pastikan setiap gambar memiliki atribut width dan height yang sudah diatur secara eksplisit, atau menggunakan CSS yang menetapkan ukuran tetap. Teknik ini memberi browser ruang yang sudah dipastikan untuk gambar tersebut, sehingga elemen lain tidak perlu bergeser saat gambar dimuat.

Penggunaan Placeholder dan Optimasi Font

Penggunaan placeholder atau ruang kosong yang statis sebelum elemen dinamis muncul adalah solusi cerdas. Melalui CSS, pengembang dapat membuat area khusus yang ukurannya sudah disiapkan sebelumnya, sehingga saat konten dimuat secara asinkron, tidak ada perubahan posisi.

Memperhatikan pengaturan font secara optimal juga sangat krusial. Melalui preloading font dan penggunaan font fallback yang benar, kita bisa menghindari efek pergeseran yang disebabkan oleh font yang loading secara simultan. Pastikan bahwa font utama dan fallback berjalan bersamaan dan tidak membutuhkan waktu lama saat pemuatan.

Pengelolaan Iklan dan Konten Pihak Ketiga

Teknik lain yang patut dipertimbangkan adalah mengelola iklan dan konten pihak ketiga secara cermat. Berikan ruang yang cukup untuk iklan dan widget lain, dan gunakan metode preload serta pengaturan CSS untuk memastikan bahwa mereka tidak menyebabkan pergeseran secara tiba-tiba. Modal utama dalam memperbaiki cumulative layout shift cls adalah konsistensi dan perhatian pada detail.

Wujudkan Website yang Stabil dan Ramah Pengguna

Memahami dan memperbaiki cumulative layout shift cls merupakan bagian integral dari pengembangan website modern. Metrik ini adalah indikator nyata dari kestabilan dan kenyamanan pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan halaman web.

Dengan menerapkan langkah praktis seperti memberikan atribut size pada gambar, menyiapkan placeholder untuk konten dinamis, mengelola font dengan benar, dan mengatur iklan secara efisien, Anda akan menjaga stabilitas tata letak.

Pada akhirnya, CLS yang rendah bukan hanya soal angka di dashboard, tetapi tentang memberikan pengalaman terbaik yang meningkatkan kepercayaan, loyalitas, dan konversi untuk kesuksesan jangka panjang.


Referensi

  • Google Web Developers. Core Web Vitals
  • Web.dev. Optimize Cumulative Layout Shift
  • Mozilla Developer Network. Understanding Layout Shift
  • Google Search Central. Page Experience and Core Web Vitals

Previous Post
mostdomain cloudflare down

Cloudflare Down: Kronologi, Penyebab, dan Dampak Layanan Global (X, ChatGPT)

Next Post
most domain canonical url

Canonical URL: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menerapkannya

Advertisement
3
Button Icon